Wednesday, December 05, 2007

Pelaksanaan Ibadah Haji



Dikutip dari buku "Petunjuk Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah" karya Dr Miftah Faridh.
Ihram
a. Pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari tarwiyah) berpakaian Ihram dari tempatnya masing-masing di Mekkah (seperti ihram di miqat) dengan niat ibadah haji (bagi yg melakukan haji Tamattu') sambil mengucapkan [labaika allahumma hajjan]. Dengan urutan pelaksanaan: mandi & wudhu, berihram, sholat sunnah, dilanjutkan dengan niat.
b. Pada hari itu juga 8 Dzulhijjah, berangkat ke Mina untuk melakukan mabit (bermalam). Selama di Mina melakukan sholat Zhuhur, 'Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh (sholat yg 4 rakaat di qashar tanpa di jama')

Wukuf di Arafah
a. Setelah terbit matahari tgl 9 Dzulhijjah, berangkat ke Masjid Namirah dengan iringan bacaan talbiyah kemudian menuju tempat wukuf (tenda yg disediakan) di Arafah.
b. Wukuf dimulai sejak tergelincir matahari sampai menjelang Maghrib
c. Masuk waktu Zhuhur, sholat Zhuhur dan 'Ashar dijama' taqdim qashar kemudian mendengarkan khutbah Arafah
d. Setelah itu perbanyak doa sambil menghadap qiblat dan mengangkat kedua belah tangah. Perbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah, membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dan lainnya.
e. Wukuf dilakukan dalam tenda khusus.
f. Selama wukuf tidak melakukan sesuatu yang tidak pantas.
g. Selama wukuf sebaiknya menghadap qiblat

Mabit di Muzdalifah
a. Setelah terbenam matahari (masuk tgl 10 Dzulhijjah) berangkat ke Muzdalifah. Sholat Maghrib dan Isya di Muzdalifah di jama' ta'khir qashar.
b. Bermalam di Muzdalifah mengambil 70-100 atau 49 batu dan sholat Shubuh berjamaah di Muzdalifah. Kemudian berangkat ke Masy'aril Haram menghadap qiblat untuk berdoa, takbir, tahmid dan tahlil.
c. Bagi orang tua dan yg sakit boleh meninggalkan Muzdalifah saat malam hari setelah lewat tengah malam menuju Mina. Bagi yang sehat/kuat sebaiknya meninggalkan Muzdalifah setelah sholat Shubuh.

Melempar Jumrah 'Aqobaha. Di Mina tgl 10 Dzulhijjah waktu Dhuha melempar jumrah 'Aqabah dengan 7 (tujuh) butir batu.
b. Setelah melontar kemudian menyembelih hewan qurban (al-hadyu) bila memungkinkan atau boleh pada hari-hari sesudahnya (hari tasyriq). Al-hadyu dilakukan di Mina , udhhiyah (qurban biasa) bisa dilakukan di mana saja.
Tahallul Awal
a. Setelah jumrah 'Aqabah lalu menggunting rambut atau mencukur seluruhnya (gundul bagi pria)
b. Maka bebas semua larangan ihram kecuali bergaul dengan istri dan berakhir pula bacaan talbiyah
Thawaf Ifadah
a. Setelah tahallul awal, tgl 10 Dzulhijjah, berangkat ke Masjidil Haram untuk thawaf Ifadhah (tidak berihram)
b. Pelaksanaan thawaf sama seperti thawaf biasa
c. Setelah thawaf dan shalat sunnah di dekat Maqam Ibrahim kemudian Sa'i namun tidak ada tahallul (memotong rambut) lagi
Sesudah jumrah 'Aqabah dan thawaf ifadhah berarti sudah tahallul tsani. Sudah bebas dari semua larangan ihram.

Melempar 3 (tiga) jumrah dan Mabit di Minaa. Setelah thawaf Ifadhah tgl 10 Dzulhijjah kemudian kembali ke Mina untuk mabit usahakan agar sampai ke Mina sebelum Maghrib.
b. Tgl 11 Dzulhijjah setelah Zhuhur melempar 3 jumrah masing-masing 7 batu. Pelaksanaan jumrah harus tertib dari Ula ke Wustha baru 'Aqabah.

Nafar awal dan Nafar Tsani
Pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah Zhuhur melempar kembali 3 (tiga) jumrah (Ula, Wustha, 'Aqabah) seperti tgl 11 Dzulhijjah. Setelah itu kembali ke Mekkah (Nafar Awal) dengan syarat sebelum Maghrib sudah meninggalkan Mina.
Sedangkan bagi mereka yang belum pulang ke Mekkah pada hari itu maka wajib baginya melempar 3 jumrah pada tanggal 13 Dzulhijjah setelah itu baru pulang ke Mekkah