Wednesday, January 23, 2008
Masjidil Haram
Tiba sekitar jam 1-2 pagi WAS.
Saat berjalan kaki dari maktab dengan semangat kerinduan untuk melihat baitullah. Setibanya di Masjidil Haram, tiada lain perasaan yg dalam tercurah dalam air mata yg mengalir. Rasa syukur tiada terkira bagi Allah SWT, telah disampaikanNya niat hambaNya yg lemah ini melihat Ka'bah.
Kembali dalam niat umrah wajib, kami mencari rukun Hajar Aswad. Sesampainya di tempat tersebut, dengan mengucapkan "Bismillahi Allahu Akbar" kami memulai tawaf.
Baru terasa perjuangan dalam melakukan tawaf. Keramaian tawaf cukup membuat kami khawatir, namun justru situasi yg demikian kami kian pasrah & tawakal kepada Allah SWT.
Berdesakan satu sama lain, terdorong kiri-kanan, berbagai tabiat manusia terlihat. Ada yg bergantung kepada yg lain (suami, istri, kerabat, kelompoknya, dsb) seakan jika berpisah dengannya maka ia akan sangat celaka.
Ada yg dengan semangatnya menyerobot kerumunan orang untuk mendahului.
Menurut kami adalah sangat benar bahwa tawaf/sa'i ini adalah ibadah yg mengutamakan kemandirian. Jangan bergantung kepada sesuatu selain kepada Allah SWT. Sangat terasa manusia yg bersandar kepada manusia lain menjadi gangguan bagi jemaah yg lain.
Setelah Tawaf, kebetulan kami bertemu dengan jamaah lain yg menunjukan tempat awal sa'i, Shafa.
Tempat sa'i terasa lebih leluasa. Alhamdulillah kami sa'i tanpa halangan.
Selesai sa'i kami bertahallul (menggunting rambut) di Marwah. Bertemu dengan beberapa jemaah lain yg juga telah selesai sa'i dan membutuhkan untuk ditahallulkan. Dengan segera kami membantu mereka.
Saat ini masih sekitar jam 4 pagi sehingga lebih baik kami menunggu waktu sholat shubuh di Haram.
Saat kami mendengar azan Shubuh jam 4:50 kami sudah bersiap untuk sholat, namun ternyata ini azan pertama kira-kira 1 jam sebelum waktu Shubuh dengan istilah di Haram adalah waktu Fajar sekitar jam 5:50.
Setelah kami sholat shubuh sekitar jam 6:20 kami kembali ke maktab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment