Tuesday, December 10, 2013

Ranking di Kelas

"Ranking berapa di kelas ?" Tanya Om-nya.
Anak saya menjawab, "Nggak tahu, nggak ada ranking".

Pertanyaan yang biasa muncul setelah pembagian raport atau laporan akhir semester anak-anak kita. Namun sistem di sekolah anak kami memang tidak memperlihatkan ranking anak di raport.
Saya kira ini lebih baik karena beberapa hal :
  • Adalah tidak baik membandingkan anak kita dengan anak lain. Setiap anak berbeda-beda baik keahlian atau ketrampilan dalam studi dan kehidupan nyata. Ada yang sangat baik dalam pelajaran, ada yang bagus dalam olah-raga, ada yang sangat berbakat dalam kesenian. Semua menunjukkan perbedaan yang tidak dapat direduksi menjadi angka ranking.
  • Mungkin lebih baik membandingkan kemampuan anak dengan prestasinya sendiri di waktu yang lalu. Progres apa yang terlihat dari dirinya sendiri dibandingkan semester kemarin.
  • Yang rangking tinggi bisa menjadi sombong terhadap teman-teman sekelasnya, melihat teman-temannya sebagai anak yang tidak sepintar dia. Orang tua yang menjadi suka pamer ranking anak yang selalu juara.
  • Rangkin rendah bisa menjadi stigma anak yang melekat bahwa dirinya memang tidak pintar, lambat belajar atau bodoh. Apalagi jika dikonfirmasi oleh orang tuanya bahwa anaknya yang itu memang kurang pintar.
"Barang siapa yang lebih buruk dari hari kemarin dia merugi, barang siapa yang sama saja dengan kemarin dia tertipu, barang siapa yang lebih baik dari kemarin dia beruntung.", old sayings.



No comments: